Rabu, 29 April 2020

Kisa Si Anak Bebek






Kisah Si Anak Bebek

Suatu ketika ada seekor ayam betina bertelur. Ia mengeluarkan banyak sekali telur dalam beberapa hari, namun di beberapa tempat yang berbeda-beda. Hingga suatu hari, ia menjadi bingung karena telur-telurnya berserakan dan ia ingin menetaskannya. Ia akhirnya mengutip satu persatu telur-telur yang ia temukan. Tapi ia tidak menyadari bahwa ada satu telur yang ternyata bukan telurnya, melainkan adalah telur bebek.
Setelah lama mengerami, telur ayam menetas sehingga keluarlah anak-anak ayam. Lalu menetaslah telur bebek tadi sehingga keluarlah seekor anak bebek. Anak bebek ini mengira bahwa induk ayam itu adalah ibunya dan semua anak ayam itu adalah saudaranya sehingga ia sendiri berpikir bahwa ia seekor ayam. Tapi, mereka semua hidup akur.
Bertahun-tahun kemudian, semua anak ayam dan si anak bebek tadi tumbuh menjadi remaja, dan selama jangka waktu itu, si bebek masih tidak menyadari bahwa ia seekor bebek. Ia hanya merasa bahwa ia seekor ayam. Suatu ketika, si bebek dan saudaranya pergi mencari makan dan menemukan bahwa ada banyak sekali makanan yang berlimpah di seberang sungai. Namun niat itu mereka batalkan. Ayam-ayam tadi, termasuk si bebek menyadari bahwa jika mereka menyeberangi sungai, mereka pasti tenggelam.
Hingga suatu ketika, lewatlah kawanan bebek dewasa di sungai. Kawanan yang melihat anak bebek tadi mengajaknya untuk pergi berenang bersama-sama. Si bebek tentu tidak mau ikut. Ia menganggap bahwa dirinya sama dengan saudaranya yaitu ayam yang tidak bisa berenang. Kawanan tadi tentu saja keheranan. Namun karena si anak bebek tetap tidak mau ikut, akhirnya kawanan tadi pergi meninggalkannya.
Setelah kejadian itu, semua anak ayam dan si anak bebek kembali ke kandang. Beberapa hari kemudian, si bebek duduk di tepi sungai untuk menyaksikan seberang sungai yang penuh makanan. Karena kurang hati-hati ia terjatuh ke sungai. Ia berpikir kalau ia tenggelam, namun anehnya ia justru bisa berenang. Ia masih kurang percaya. Akhirnya ia mencoba berenang jauh ke tengah sungai, dan ternyata ia tetap bisa berenang tanpa tenggelam.
Akhirnya ia teringat perkataan kawanan bebek beberapa hari lalu yang mengatakan bahwa ia seekor bebek. Ia pun akhirnya berujar pada dirinya sendiri, “Aku ternyata tidak menyadari bahwa selama ini aku bisa berenang. Aku tidak sadar siapa diriku. Aku juga tidak sadar akan potensi dan kehebatan diriku selama ini. Sekarang aku tahu, aku adalah bebek!”
Konklusi dari cerita ini: engkau tidak pernah tahu siapa dirimu sebenarnya dan apa potensimu sebenarnya. Juga tak tahu apa yang terjadi di masa depanmu.Karena itu carilah segera potensi dirimu. Jangan mudah menyerah atau jangan pernah merasa sama bahkan rendah di depan orang lain. Jika saja Tuhan berkehendak, dirimu yang terkesan rendahan bisa saja menjadi suatu yang hebat di masa depan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Mother My mother is the most significant and influential person in my life. She has always been a strong individual. I have got a ...